motivation is important for people

motivation of human right

Sabtu, 26 Desember 2009

motivation is important for people

MOTIVASI

Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku, menurut Kartini Kartono motivasi menjadi dorongan (driving force) terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu.
Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti “dorongan atau daya penggerak”. Motivasi
secara umum sering diartikan sebagai sesuatu yang ada pada diri seseorang yang dapat
mendorong, mengaktifkan, menggerakkan dan mengarahkan perilaku seseorang. Dengan kata
lain motivasi itu ada dalam diri seseorang dalam wujud niat, harapan, keinginan dan tujuan
yang ingin dicapai. Motivasi juga dapat didefinisikan sebgai kumpulan dari satu alasan yang
menentukan untuk melakukan perilaku tertentu. Ada tiga jenis atau tingkatan motivasi
seseorang, yaitu: pertama, motivasi yang didasarkan atas ketakutan (fear motivation). Dia
melakukan sesuatu karena takut jika tidak maka sesuatu yang buruk akan terjadi. Motivasi
kedua adalah karena ingin mencapai sesuatu (achievement motivation). Seseorang mau
melakukan sesuatu karena dia ingin mencapai suatu sasaran atau prestasi tertentu. Sedangkan
motivasi yang ketiga adalah motivasi yang didorong oleh kekuatan dari dalam (inner
motivation), yaitu karena didasarkan oleh misi atau tujuan hidupnya.
Politik yang merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan
kekuasaan di masyarakat, kita juga dapat melihat ketiga motivasi ini terdapat dalam diri para
kontestan pemilu 2009. Motivasi para calon legislator kita berlomba mencari dukungan lebih
dikarenakan ketakutan, jika dirinya hanya menjadi rakyat jelata maka mengalami ketertindasan.
Atau bagi mereka yang telah memiliki pengalaman duduk di kursi kekuasaan menjadi khawatir
kekuasaannya direbut pada pesta demokrasi tahun ini. Oleh karena ketakutan dan
kekhawatiran tersebut mereka ikut menjadi peserta pemilu kemudian mengumbar janji untuk
meraih simpati konstituen, padahal mereka hanya membuat dagelan untuk menyembunyikan
wajah asli ketakutan.
Pada tingkat motivasi yang kedua, nampaknya lebih baik dari motivasi yang pertama karena
sudah ada tujuan di dalamnya (dalam arti tidak sekedar mempertahankan diri). Keinginan untuk
mencapai sesuatu yakni kekuasaan melandasi keikutsertaan para politisi dalam pemilu 2009
dengan harapan mendulang suara rakyat serta dapat merebut kekuasaan. Anggapan dasar
para politisi ini adalah dengan memperoleh kekuasaan maka perubahan kesejahteraan rakyat
dapat mereka wujudkan, padahal ketika kekuasaan itu menghampiri mereka maka para politisi
sering terlena oleh sistem korupsi yang merajarela, sebagai contoh banyak anggota DPR kita
yang tertangkap oleh KPK.
Seseorang politisi yang telah menemukan misi hidupnya, kemudian berpolitik berdasarkan nilai
yang diyakininya. Nilai-nilai itu bisa berupa rasa kasih sayang pada sesama atau ingin memiliki
makna dalam menjalani hidupnya. Orang yang memiliki motivasi seperti ini biasanya memiliki
visi yang jauh ke depan. Bagi mereka, ikut serta dalam pemilu 2009 bukan sekadar untuk
memperoleh kekuasaan, apalagi ketakutan mengalami ketertindasan jika sebatas menjadi
rakyat biasa. Akan tetapi adalah proses politik yang harus dilaluinya adalah untuk mencapai
misi hidupnya, sehingga hasil pemilu 2009 adalah proses pembelajaran berdemokrasi demi
kehidupan bangsa yang lebih baik sejalan dengan pandangan hidupnya.
Apabila kebutuhan dasar seseorang terpenuhi, maka dia akan membutuhkan hal-hal yang
memuaskan jiwanya seperti kepuasan hasratnya untuk berkembang, yaitu kesempatan untuk
belajar dan mengembangkan dirinya, begitulah motivasi ketiga ditinjau melalui hirarki
kebutuhan. Sehingga akhirnya para politisi melakukan berbagai manuver politik karena nilai
universal, mereka ingin memiliki hidup yang bermakna dan dapat mewariskan sesuatu kepada yang dicintainya.

Mengkhawatirkan apabila segala upaya politik yang dimotivasi ketakutan (fear motivation) atau
hasrat ingin mencapai sesuatu (achievement motivation) jika pada akhirnya hanya
membuahkan kegagalan, maka akan menyebabkan depresi para caleg. Para ahli psikologi
perilaku (behavioral) menyatakan bahwa seseorang mengalami depresi karena kurang
memperoleh penguat positif (positive reinforcement) dalam hidupnya. Padahal nilai universal
seperti rasa kasih sayang kepada saudara sebangsa dapat menjadi penguat positif tadi, jadi
beruntunglah para politisi yang segala tindakan politiknya dimotivasi oleh nilai-nilai humanis.
Semakin berkurang penguat positif, maka ia pun semakin menarik diri dari komunitas
masyarakatnya. Dengan tidak memperoleh penguat positif untuk berbagai hal yang ia lakukan,
maka individu belajar bahwa hal-hal yang dilakukannya tidak menghasilkan sesuatu yang
positif. Lambat laun, ia pun mengembangkan rasa putus asa dan tidak berdaya. Mungkin
berdasarkan pada alasan-alasan inilah rumah sakit jiwa banyak menyediakan kamar kosong
untuk para caleg yang gagal pada pemilu. Rumah sakit jiwa mencoba menguatkan nilai positif dan memperbaiki motivasi politik para kontestan pemilu dalam rangka penanggulangan depresi sejak dini.

Anda pasti kenal dengan Mario Teguh sang Inspirator yang wajahnya sering menghiasi salah satu TV swasta di Jakarta, dan juga seorang bergerak di bidang Bussiness Efectiveness Consultant. Selain wajahnya yang teduh sekaligus pembawaannya dalam menyampaikan yang khas. Tentu yang takkan pernah terlupakan adalah tips dan motivasinya. Berikut ini adalah Tips Motivasi dari Mario Teguh mudah-mudahan menjadi pemompa semangat bagi kita yang ingin maju.
Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani dan
bila anda sedang takut, jangan terlalu takut.
Karena keseimbangan sikap adalah penentu
ketepatan perjalanan kesuksesan anda
Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita
adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba
itulah kita menemukan dan belajar membangun
kesempatan untuk berhasil
Anda hanya dekat dengan mereka yang anda
sukai. Dan seringkali anda menghindari orang
yang tidak tidak anda sukai, padahal dari dialah
Anda akan mengenal sudut pandang yang baru
Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi
pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus
belajar, akan menjadi pemilik masa depan
Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi
pencapaian kecemerlangan hidup yang di
idamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa
kesenangan adalah cara gembira menuju
kegagalan
Jangan menolak perubahan hanya karena anda
takut kehilangan yang telah dimiliki, karena
dengannya anda merendahkan nilai yang bisa
anda capai melalui perubahan itu
Anda tidak akan berhasil menjadi pribadi baru bila
anda berkeras untuk mempertahankan cara-cara
lama anda. Anda akan disebut baru, hanya bila
cara-cara anda baru
Ketepatan sikap adalah dasar semua ketepatan.
Tidak ada penghalang keberhasilan bila sikap
anda tepat, dan tidak ada yang bisa menolong
bila sikap anda salah
Orang lanjut usia yang berorientasi pada
kesempatan adalah orang muda yang tidak
pernah menua ; tetapi pemuda yang berorientasi
pada keamanan, telah menua sejak muda
Hanya orang takut yang bisa berani, karena
keberanian adalah melakukan sesuatu yang
ditakutinya. Maka, bila merasa takut, anda akan
punya kesempatan untuk bersikap berani
Kekuatan terbesar yang mampu mengalahkan
stress adalah kemampuan memilih pikiran yang
tepat. Anda akan menjadi lebih damai bila yang
anda pikirkan adalah jalan keluar masalah.
Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui
mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan
tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan
yang kemudian anda dapat
Seseorang yang menolak memperbarui cara-cara
kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku
seperti orang yang terus memeras jerami untuk
mendapatkan santan
Bila anda belum menemkan pekerjaan yang sesuai
dengan bakat anda, bakatilah apapun pekerjaan
anda sekarang. Anda akan tampil secemerlang
yang berbakat
Kita lebih menghormati orang miskin yang berani
daripada orang kaya yang penakut. Karena
sebetulnya telah jelas perbedaan kualitas masa
depan yang akan mereka capai
Jika kita hanya mengerjakan yang sudah kita
ketahui, kapankah kita akan mendapat
pengetahuan yang baru ? Melakukan yang belum
kita ketahui adalah pintu menuju pengetahuan
Jangan hanya menghindari yang tidak mungkin.
Dengan mencoba sesuatu yang tidak
mungkin,anda akan bisa mencapai yang terbaik
dari yang mungkin anda capai.
Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup
adalah membiarkan pikiran yang cemerlang
menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang
mendahulukan istirahat sebelum lelah.
Bila anda mencari uang, anda akan dipaksa
mengupayakan pelayanan yang terbaik.
Tetapi jika anda mengutamakan pelayanan yang
baik, maka andalah yang akan dicari uang
Waktu ,mengubah semua hal, kecuali kita. Kita
mungkin menua dengan berjalanannya waktu,
tetapi belum tentu membijak. Kita-lah yang harus
mengubah diri kita sendiri
Semua waktu adalah waktu yang tepat untuk
melakukan sesuatu yang baik. Jangan menjadi
orang tua yang masih melakukan sesuatu yang
seharusnya dilakukan saat muda.
Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat
berharga. Memilik waktu tidak menjadikan kita
kaya, tetapi menggunakannya dengan baik
adalah sumber dari semua kekayaan


Rahasia si Untung
Donal yang selalu sial. Si Untung ini dikisahkan untung terus. Ada saja keberuntungan yang
selalu menghampiri tokoh bebek yang di Amerika bernama asli Gladstone ini. Betapa enaknya hidup si Untung. Pemalas, tidak pernah bekerja, tapi selalu lebih untung dari Donal. Jika Untung dan Donal berjalan bersama, yang tiba-tiba menemukan sekeping uang dijalan, pastilah itu si Untung. Jika Anda juga ingin selalu beruntung seperti si Untung, don't worry, ternyata beruntung itu ada ilmunya.
Professor Richard Wiseman dari University of Hertfordshire Inggris, mencoba meneliti hal-hal yang membedakan orang2 beruntung dengan yang sial. Ternyata memang orang yang beruntung bertindak berbeda dengan mereka yang sial.
Wiseman menemukan 4 faktor yang membedakan mereka yang beruntung dari yang sial:
1. Sikap terhadap peluang.
Orang beruntung ternyata memang lebih terbuka terhadap peluang. Mereka lebih peka terhadap adanya peluang, pandai menciptakan peluang, dan bertindak ketika peluang datang. Ia memiliki sikap yang lebih rileks dan terbuka terhadap pengalaman-pengalam an baru. Mereka lebih terbuka terhadap interaksi dengan orang-orang yang baru dikenal, dan menciptakan jaringan-jaringan sosial baru.
Sebaliknya orang yang sial lebih tegang sehingga tertutup terhadap kemungkinan- kemungkinan baru.
2. Menggunakan intuisi dalam membuat keputusan.
Orang yang beruntung ternyata lebih mengandalkan intuisi daripada logika. Keputusan-keputusan penting yang dilakukan oleh orang beruntung ternyata sebagian besar dilakukan atas dasar bisikan “hati nurani” (intuisi) daripada hasil otak-atik angka yang canggih. Angka-angka akan sangat membantu, tapi final decision umumnya dari “good feeling”.
Yang sulit bagi orang yang sial adalah, bisikan hati nurani tadi akan sulit kita dengar jika otak kita pusing dengan penalaran yang tak berkesudahan. Makanya orang beruntung umumnya memiliki metoda untuk mempertajam intuisi mereka, misalnya melalui meditasi yang teratur. Pada kondisi mental yang tenang, dan pikiran yang jernih, intuisi akan lebih mudah diakses. Dan makin sering digunakan, intuisi kita juga akan semakin.
3. Selalu berharap kebaikan akan datang.
Orang yang beruntung ternyata selalu ge-er terhadap kehidupan. Selalu berprasangka baik bahwa kebaikan akan datang kepadanya. Dengan sikap mental yang demikian, mereka lebih tahan terhadap ujian yang menimpa mereka, dan akan lebih positif dalam berinteraksi dengan orang lain, lebih optimis.
4. Mengubah hal yang buruk menjadi baik.
Orang-orang beruntung sangat pandai menghadapi situasi buruk dan merubahnya menjadi kebaikan. Bagi mereka setiap situasi selalu ada sisi baiknya. Dalam salah satu tes nya Prof Wiseman meminta peserta untuk membayangkan sedang pergi ke bank dan tiba-tiba bank tersebut diserbu kawanan perampok bersenjata. Dan peserta diminta mengutarakan reaksi mereka. Reaksi orang dari kelompok sial umumnya adalah: “wah sial bener ada di tengah2 perampokan begitu”. Sementara reaksi orang beruntung, misalnya adalah: “untung saya ada disana, saya bisa menuliskan pengalaman saya untuk media dan dapet duit”. Apapun situasinya orang yg beruntung pokoknya untung terus.
Mereka dengan cepat mampu beradaptasi dengan situasi buruk dan merubahnya menjadi keberuntungan.

Thomas telah mengalami sepuluh ribu kali (sumber lain menyebutkan 9.999 kali) kegagalan sebelum ia menemukan dan menyempurnakan
lampu pijar. Ketika ditanya seorang reporter tentang kegagalannya, Edison menjawab, “saya belum pernah gagal sekalipun. Sembilan ribu kali saya mempelajari apa yang tidak berfungsi.” Rubin dan Gold (2004)
Sama halnya dengan Bill Gates, Thomas juga bukan Muslim, namun ia memiliki daya juang yang seharusnya dimiliki oleh setiap Muslim. Bukankah Muslim pantang berputus asa dari rahmat Allah Swt?
lampu pijar. Ketika ditanya seorang reporter tentang kegagalannya, Edison menjawab, “saya belum pernah gagal sekalipun. Sembilan ribu kali saya mempelajari apa yang tidak berfungsi.” Rubin dan Gold (2004)
Sama halnya dengan Bill Gates, Thomas juga bukan Muslim, namun ia memiliki daya juang yang seharusnya dimiliki oleh setiap Muslim. Bukankah Muslim pantang berputus asa dari rahmat Allah Swt?
Artikel menarik yang ditulis oleh Richard Wiseman tentang mengapa ada beberapa orang yang selalu dihinggapi keberuntungan sedangkan kebanyakan orang susah untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Richard Wiseman adalah penulis ‘The Luck Factor’ dan seorang pengajar di University of Hertfordshire.
Pertanyaan tentang keberuntungan membawanya untuk meneliti tentang faktor ini sekitar 10 tahun yang lalu. Ia bertanya-tanya mengapa sebagian orang selalu berada di tempat yang tepat dan waktu yang tepat pula. Sedangkan yang lainnya terus menerus kehilangan kesempatan untuk mendapatkannya.
Ia kemudian menulis iklan di koran nasional setempat. Ia meminta orang yang merasa secara konsisten beruntung dan tidak beruntung untuk menghubungi dirinya. Melalui iklan tersebut ia bertemu dengan ratusan orang yang tidak ‘biasa’ dan selama bertahun-tahun mewancarai mereka. Ia memonitor orang-orang tersebut dan meminta mereka mengambil bagian dalam eksperimen.

Motivasi yang ada pada setiap orang tidaklah sama, berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Untuk itu, diperlukan pengetahuan mengenai pengertian dan hakikat motivasi, serta kemampuan teknik menciptakan situasi sehingga menimbulkan motivasi/dorongan bagi mereka untuk berbuat atau berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh individu lain/ organisasi.
Siapa yang Mau Tetap Bertindak?
Siapa yang Mau tetap Bertindak? Tidak ada tindakan tanpa motivasi diri. Tidak ada sukses tanpa tindakan, artinya tidak ada sukses tanpa motivasi. Motivasi diri adalah tentang bagaimana agar Anda tetap bertindak.

An overview
Banyak yang bertanya, bagaimana agar motivasi bisa bertahan terus? Saya sudah mengikuti pelatihan tetapi setelah sekian lama motivasi mulai luntur dan lembat laun menghilang. Adakah pelatihan yang memberikan motivasi secara permanen? Atau bagaimana solusinya? Anda akan menemukan pada lensa ini.
Langkah 1: Apa Alasan Anda Bertindak?
Tiada tindakan tanpa alasan.
Langkah pertama untuk membangun motivasi ialah dengan memperkuat alasan Anda untuk bertindak dan menghilangkan hal yang menghambat Anda untuk bertindak.

Dalam ilmu NLP dijelaskan bahwa hanya 2 hal yang membuat orang bertindak, yaitu mengejar kenikmatan dan menghindari penderitaan. Saya yakin, semua orang memiliki alasan dari salah satu atau kedua pendorong ini. Namun jika alasan ini lemah, maka Anda tidak akan mendapatkan motivasi yang kuat. Anda harus memperkuat suatu alasan melakukan tindakan tertentu.

Cara memperkuat alasan tersebut ialah dengan cara mengidentifikasikan secara sadar, apa saja yang menjadi alasan Anda untuk mengambil suatu tindakan. Seringkali kita tidak sadar akan alasan kita bertindak sehingga kurang motivasi melakukannya. Lalu bagaimana jika setelah kita mengidentifikasi alasan, tetapi motivasi masih tetap lemah? Jawabannya sederhana, jangan lakukan tindakan tersebut. Mengapa? Toh tidak ada alasan kuat untuk melakukannya!

Coba bayangkan, apa yang akan terjadi jika Anda melakukan tindakan tersebut.

Bayangkan pula, apa saja yang akan terjadi jika Anda TIDAK melakukan tindakan tersebut.

Setelah Anda melakukan proses imajinasi ini, Anda akan tahu apa saja alasan untuk bertindak.

Anda bisa mendapatkan bahasan lebih jauh tentang motivasi diri pada ebook saya yang berjudul Motivasi Diri: Melaju Kencang Menuju Impian, yang bisa Anda dapatkan di http://www.beautiful-mind-power.info
Langkah 2: Bersihkan Penghambat Energi
Langkah kedua ialah dengan membersihkan semua penghalang dalam pikiran Anda. Penghalang itu adalah pikiran negatif. Anda harus menghilangkan atau setidaknya mengurangi pikiran-pikiran negatif yang ada dalam pikiran Anda. Karena adanya pikiran negatif akan menghambat motivasi Anda. Jika motivasi diibaratkan energi (penggerak) maka pikiran negatif adalah sumbat yang akan menghambat aliran energi itu.

Ada tiga sumbat yang harus Anda buka. Yang pertama adalah sumbat yang menutupi potensi diri Anda sendiri. Sumbat ini berupa ketidak yakinan diri Anda terhadap potensi diri sendiri. Anda menganggap diri Anda tidak mampu dan tidak berdaya. Akhirnya energi Anda tidak bisa mengalir dan Anda pun tidak bertindak. Bukalah sumbat ini, dengan cara memperkuat keyakinan Anda terhadap diri sendiri. Setelah Anda yakin pada diri sendiri, maka energi pun mulai mengalir. Namun akan bertemu dengan sumbat ke dua.

Sumbat kedua ialah tidak yakin bahwa tujuan Anda akan tercapai. Dengan kata lain Anda menganggap bahwa tujuan Anda terlalu tinggi dan tidak mungkin dicapai. Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan keyakinan akan tujuan, yaitu

- mencari referensi
- bertanya kepada yang sudah berhasil
- membagi pekerjaan besar menjadi kumpulan pekerjaan kecil

Sekarang, energi Anda sudah melalui dua sumbat. Kini saatnya membuka sumbat ketiga, yaitu ketidak yakinan akan pertolongan dan bantuan Allah SWT. Artinya Anda harus mempertbal iman Anda, bahwa jika kita berdo'a Allah akan mengabulkan. Jika kita bertawakal, Allah akan mencukupkan keperluan kita. Semuanya saya bahas di ebook Beautiful Mind: Berpikir Positif Islami.
Langkah 3: Menjaga Kondisi Pikiran Anda
Langkah ketiga ialah mempertahankan kondisi pikiran Anda. Sesungguhnya motivasi akan terjadi sesuai dengan kondisi pikiran Anda. Motivasi yang bertahan ialah karena kondisi pikiran terpelihara pada suatu kondisi yang memberdayakan. Anda akan kehilangan motivasi jika kondisi pikiran Anda berubah.

Kondisi pikiran Anda akan ditentukan oleh fokus Anda. Saat fokus Anda beralih, maka kondisi pikiran akan beralih juga. Harus ada upaya untuk tetap mempertahankan fokus pikiran Anda. Anda harus memfokuskan diri pada hal-hal yang memberdayakan. Cara lain untuk mempertahankan fokus ialah dengan mempertahankan momentum. Seperti yang disarankan oleh Donald Trump.

Anda juga bisa mempertahankan motivasi dengan cara bergaul dengan orang-orang yang termotivasi. Bisa juga dengan membaca buku, ebook, atau artikel yang memberikan inspirasi bagi Anda. Anda juga bisa mendengarkan audio yang inspiratif untuk mengisi waktu-waktu terbuang Anda.

Sejujurnya, tidak ada motivasi yang bisa bertahan lama, kecuali Anda mempertahankannya. Jadi, raih motivasi dan pertahankan.


Jangan Pernah Katakan “Akan”
Pernahkah anda mempunyai impian yang ingin diwujudkan. Mempunyai target yang ingin dicapai. Saya tahu pasti anda memilikinya.. karena jika tidak! anda sudah termasuk orang yang gagal. Mengapa? Karena orang gagal adalah orang yang tidak memiliki tujuan dalam hidupnya.
Tapi saya percaya anda bukan orang gagal. Saya percaya anda adalah orang yang mempunyai mimpi!
Sekarang tinggal bagaimana caranya membuat mimpi anda menjadi kenyataan seperti cerita sukses pengemis yang lalu. Ada banyak jalan menuju Roma, disini saya hanya ingin memperkuat hati anda untuk segera mengambil salah satu jalan tersebut.
Saya kembali teringat sebuah kalimat motivasi yang bunyinya kurang lebih seperti ini.
Orang gagal mengatakan “aku akan sukses” berkali-kali
Namun orang sukses mengatakan “aku akan sukses” hanya satu kali saja.
Maksudnya adalah….Terkadang kita selalu mengucapkan keinginan untuk sukses berkali-kali namun tanpa tindakan yang nyata. Padahal kesuksesan ada karena ada sebuah tindakan.
Sebenarnya ada kesalahan dalam berfikir kita selama ini. Kita selalu mengatakan “akan” untuk mencapai tujuan..padahal mungkin itu bisa membuat kita malah tidak akan mewujudkannya. Coba deh berapa kali orang mengatakan ini :
• Aku akan menjadi pengusaha
• Aku akan mempunyai mobil
• Aku akan menjadi presindent.
Apakah anda juga termasuk orang yang sering mengatakan itu semua? Lalu apa yang terjadi saat ini? Apakah anda masih gagal? Jika jawabannya “ya” berarti mungkin ini masalah anda :
Lupakanlah menggunakan kata “Akan”, itu hanya membuat anda semakin malas mengejar tujuan anda. Bahkan LEBIH PARAH mengurangi SEMANGAT anda. Gunakan saja kata “Pasti” untuk membuat hati anda menggelora seperti api :
• Aku pasti menjadi pengusaha
• Aku pasti mempunyai mobil
• Aku pasti menjadi presindent.
Tanyakanlah kepada yang paling bisa anda percayai, yaitu hati anda. Tanyakanlah kepada hati anda “Apakah mimpi dan tujuan saya”. Lalu gunakan kata “PASTI” untuk mewujudkannya. Selamat Berjuang!!!

1. Ciptakan Hasrat - Lihat imbalan dari usaha Anda secara jelas. Cara ini memberikan banyak motivasi untuk membuat rencana Anda cepat terwujud. Bayangkan rumah impian Anda setiap hari, dan ini akan memberikan Anda dorongan untuk menjadikannya nyata.
2. Ciptakan Rasa Sakit - Dalam program Neuro-Linguistic mereka mengajarkan pada Anda untuk menghubungkan rasa sakit dengan tidak melakukan tindakan. Gambaran kekasih Anda keluar dengan orang lain, saat Anda menyaksikan itu dengan diam-diam, hal itu mungkin membuat Anda termotivasi membicarakan hal-hal yang Anda hindari dengan pasangan Anda.
3. Bicarakan Rencana Anda - Bicaralah pada pasangan Anda tentang rencana Anda, atau tuliskan dalam selembar kertas apa yang akan Anda lakukan lalu tempelkan di kulkas.
4. Miliki Sebuah Ketertarikan yang Nyata - Jika tak ada ketertarikan sama sekali Anda mungkin perlu melakukan sesuatu, untuk itu buat sebuah tujuan besar dalam pikiran Anda.
5. Miliki Energi - Kafein akan memberikan rasa sehat untuk sesaat, tapi dalam satu atau lain cara, Anda membutuhkan energi lebih sebagai motivasi untuk setiap hari, misalnya dengan olah raga atau tidur cukup.
6. Ciptakan Keseimbangan Mental - Sangat sulit untuk menemukan motivasi jika Anda dalam keadaan tertekan. Hilangkan beberapa perasaan negatif Anda, atau pada akhirnya pilih kerjakan pekerjaan penting saat Anda dalam mood yang bagus.
7. Ambil Sebuah Langkah Kecil - Lakukan pengumpulan untuk satu tas besar daun-daun di halaman. Dan denagn segera Anda akan membersihkan halaman. Setiap sebuah langkah kecil yang Anda ambil untuk mencapi tujuan akan memberikan motivasi pada Anda setiap hari.

Employee motivation is a hot topic. We all know that employee motivation drives productivity. But how do you keep employees motivated? Well, in my opinion, companies can do very little to motivate you. Why? Because true motivation begins when we are internally driven.
For years, I have heard people say they feel that the company is exploiting them. They may be right. And some form of exploitation will always exist. But I have always had a different point of view. And it is this: We have the power to exploit any company instead of them exploiting us. Let me explain…
If you have heard my speech or read my book No Condition is Permanent, you already know how I came to America unable to speak English and with only $5. Apparently, I would be a prime target for exploitation.
But instead, I was motivated to seize every opportunity that would increase my value in the workforce. I didn’t wait for the company to motivate me. Their idea of employee motivation was to fit their agenda. But I had an agenda of my own.
Would you like to know how to do the same? Wouldn’t it be awesome if you could do the exploitation instead? Good. Here’s how to do it:
1. Identify the most critical area of your company. What I mean by that is…there is a department in your workplace that is critical to the operation. No matter how bad things are, they cannot afford to close that department. It’s the bread-maker.
2. Learn everything you can about that department and more. Then make it a top priority to secure a position in that department. Or volunteer for cross training. Even if it isn't offered at your workplace, suggest it.
3. Take advantage of every opportunity the company offers. Right now, your company may have a tuition reimbursement program or money available for you to attend educational training. Are you aware of it? Then, take advantage of it.

Unfortunately, the company I worked for didn’t offer those opportunities. I spent a lot of my own money taking courses and attending seminars. The goal is to use the company’s resources in order to increase your value to them. Does that make any sense?
4. Ask to be mentored. Many companies have a mentoring program. Or if they knew better, they would all have one. Maybe it’s time for you make that suggestion.

The way to do so is to investigate how other companies run their mentoring programs and present your findings to the top echelon. If that doesn’t work, simply ask someone at a high-level position to mentor you.
5. Network within. This one is pretty basic. It was the topic of my last newsletter. Now, it’s great to hang out with your co-workers. But the people at the top need to know who you are. I am sure you have heard the saying, “It’s not what you know. It’s who you know.” Wrong. It’s not even "who you know." It’s "WHO KNOWS YOU!"
6. Be proactive. If the people at the top play golf, take some golf lessons. While I was working as a doorman carrying bags, I started taking golf lessons. Why? I saw how passionate the big guns were about golf. Even then, I knew that could a professional tool to use later in my career. And I was right.

Take every opportunity to network with the people at the top. When there is a business function, always try to participate. But be sure not to over indulge. It might seem okay to you if the others are all drinking. But trust me, someone is paying attention.

That might hurt your future with the company. Besides, there are many people at work who like to talk too much anyway. They may hang out with you, but will later spread the news about you. So, be very careful.
7. Model their success. That's right. When I was working as a doorman, any time I noticed a book on the back seat of an apparently successful person's car, I would buy and read that book.
I did the same thing when I was a new immigrant working as a janitor and struggling to learn English. I collected letters from the trash and studied them. I wanted to learn to write business letters. Because I knew it was going to serve me later. And serve, it did.
Okay, I think you would agree with me that employee motivation happens when we are internally driven to go to the next level. You see, you’ve got to prove to your employer that you have the drive. Once you do so, the opportunities for advancement may come your way.
I have heard the experts talk about employee-motivation strategies. To me, it’s a bunch of gibberish. YES, perks are always a plus, but perks are temporary. An environment that is conducive to learning and offers opportunities for growth is what creates lasting motivation.
You see…I have one piece of advice for any company that wants to motivate their employees: Give them the opportunity to become someone they never were before, and watch your production and loyalty thrive. It’s not about what we are getting…it’s about who we are becoming in the process.
Okay, the above advice is for the company. And here is yours…use the ideas I just shared with you, and exploit your company. It’s legal and it’s ethical. GO FOR IT!!
Do you remember a time when you had a big and lofty dream? Maybe you wanted to be a movie star in art house films, an organ transplant doctor, or a world-class triathlete. Perhaps you dreamed of crossing the ocean in a sailboat or chiseling sculpture out of mountain rock. As a youngster, you may have worked hard toward achieving that dream. You talked about it with your every acquaintance and most distant relation whenever you had the opportunity. But slowly you drifted away from your heart's desire. What happened?
The answer is easy: You got distracted! You got confused. Your friends enticed you into joining their parade. You were no longer in rhythm with who you are.
The law of momentum in physics says that a body in motion tends to remain in motion until an outside force acts upon it. Distractions. Your friends or family members acted upon you by overtly discouraging you, or by encouraging you to follow a more "sensible" path. So you stopped practicing, stopped studying, stopped working toward your highest ambition. All those distractions and "sensible" decisions competed for your attention. Your grand dream gradually became just a footnote in the history of your life.
Have you ever heard the truism that says "used to bees make no honey"? Do you know people who are always talking about what they used to do? They usually say, “Someday I will pick it up again.” But that's a weak excuse for avoiding the risk of living your dream. The time is now! When you have a worthy goal—something that is worth going after, you have to apply the law of critical success to your life. This law says that you should always be doing something that moves you closer to your goal. Question: What are you doing today that is drawing you a little bit nearer to accomplishing your dream?
Shakespeare wrote, “This above all, to thine own self be true.” Bravo, Mr. Shakespeare! Being true to yourself means that you do what matters most to you, regardless of what else is competing for your time. Our deeds and achievements are the only yardsticks we can use to measure our integrity, and the only evidence we can use to judge whether we have been true to our selves.
From now on, why not put the law of momentum into action? It is said that motion creates emotion. When you take action toward that which you most desire, your self-confidence will soar. Distractions shift you off-course or slow you down; actions accelerate you forward along your chosen course. Every action strengthens you to take another. You will become unstoppable! You will liberate yourself from guilt and self-pity. You will become the envy of the world. Many people never commit to anything. They have interests and hobbies, but no passion or driving ambition. I believe that you are one of those people who can commit; otherwise you wouldn’t be reading this article.
Life is like a bicycle. The moment we stop pedaling, we start losing momentum. If we coast for too long, we fall. Resolve to press on in spite of all your distractions.
Here is what you can do to get whatever you want in life: First, identify your distractions and move away from them. By doing so, you will become effective rather than merely efficient. Being effective means doing the right things, while being efficient means doing things right. It's nice to be efficient, but it doesn't do you any good if you're not doing the things that will move you toward your dream. Focus first on being effective; let efficiency come as it may.
Second, write the word MOMENTUM in big letters and hang it somewhere that you will see it often. Do something daily that will bring you closer to your goal.
Third, make a public commitment by asking your friends—those who are positive and encouraging—to hold you accountable. Talk about your dream with them to begin edging it into the world. Speak of it as something that you are doing, not something that you think about doing.
Finally, learn all you can about the lore of your passion. If you are not, at the least, more knowledgeable than the average person about the subject of your dream, you are fooling somebody—yourself.
So, my friend, live your finest ambition. Do it because you must. You probably won’t find any help when you begin. You will, however, get all the help you want when you are already there. So be true to thine own self. Honesty is the iron string that vibrates within every heart. Let results be the measure of your integrity. Work hard at it. Do more than is expected, more than is common. Keep the momentum going!


Here are 3 powerful steps you can take to free yourself from frustration and to start enjoying the good life so many are enjoying right now:
1) Know "where you are." Have you ever been lost in a residential area and no one was around to ask for directions? Now if you are somewhat familiar with the area, it’s easy to just turn around here and there and find your way back. But the worst part about being lost is when we are lost and we haven't a clue where we are.
So, where exactly are you on your journey now? Do you know exactly how much money you owe? And how many assets you have? What are your strengths? And what are your weaknesses? Here’s a good exercise to help you know "where you are":
Draw a map of your life and make every square a city. Name each square with an aspect of your life. One city can be your family, friends, knowledge of your field, spirituality, work, charity, financial, etc. Then rate each city from one to ten. Ten means you are doing extremely well, and one means it needs immediate help.
What I just shared with you is like having a balance sheet for your life. Put all your weaknesses on one side and your strengths on the other side. Put your strengths to work and strengthen your weaknesses. You can read more books, go back to school or find a mentor.
Perhaps you can learn 50 to 100 power words this year in order to get a verbal advantage. Whatever you do, keep in mind that a better year begins with a better you. The readers of No Condition is Permanent know about this.
2) Do an inventory of friends. That’s right. Make a list of who your friends are, and how they relate to the direction your life is going in. When companies want to increase their revenue, they get rid of unnecessary employees or ones that are holding them back. So when you are ready to increase your worth, you need to get rid of unnecessary friends. I am talking about those that only cause you grief and are a pain in the "you know what."
If you want to accomplish great things, you need to surround yourself with great people or people who have accomplished great things. You might say, “well, how do I find these great achievers you are talking about?” If you own a copy of No Condition is Permanent, refer to it for the answer.
You and I know fully well that some so-called friends are not worth the aggravation. They are draining, and they sap the life out of you. Consider this: Small people are always talking about things, but great people talk about ideas and concepts. Do you find yourself mentally stimulated when you are with your friends? If you are not, then you should be.
3) Quit killing time. Have you ever heard people say, “I'm just killing time.” Those people should be on death row for first degree murder. If they only realized how precious time really is. I have a wealthy friend who once told me that he can make millions of dollars any time he wants. He can purchase more homes, cars, and other luxuries. But the only thing he can never buy himself is more time.
His point is that he values his time more than his money. Wow! People who have little regard for time always find themselves engaging in activities that have nothing to do with improving their lives or that of those around them. They are routine people. They just do the same old things; they are just going through the daily motions. They love to shoot the breeze and just chill.
Listen, you are entering a new year, and you are not getting any younger. You may have lost so many opportunities. As a reader of my newsletter, you are important to me. I can’t stand by and watch you squander your time and procrastinate. That’s why I am encouraging you to find out "where you are" and start taking action to change your life. Take my advice. Inventory your friends and stop killing time.
I wish you incredible success! “I sure?”